i have read this novel, uh umm yeah it's about "tentang cinta yang menunggu."
The author's Winna efendi.
Karena semua orang hidup dalam penantian. -pg. 2
Banyak orang yang berharap dapat memutar kembali waktu karena penyesalan, sampai hanya itu yang tertinggal dibenak mereka. Sampai penyesalan menggerogoti jiwa mereka, sampai lama-kelamaan mereka mati bersamanya. Penyesalan, sama seperti hidup, sama seperti kenangan, adalah hal yang sangat mengerikan. -pg. 22
Biasanya, saat manusia tidak menyukai kenangan akan sesuatu, ia akan berusaha untuk melupakannya. Menyisihkannya pelan-pelan, sampai hilang tak berbekas. Cara terbaik untuk melarikan diri. -pg. 23
Bukankah lucu, anak-anak kerap kali berdoa supaya cepat besar, remaja tak sabaran karena tak kunjung dewasa, yang tua berharap dapat kembali menjadi anak-anak, dan perputaran itu tak pernah berakhir? -pg. 36
Pada dasarnya, setiap orang memiliki satu titik jenuh di mana mereka akan bilang --stop, saya butuh waktu. Time out. Break. -pg. 47
Mungkin, akan ada orang yang mirip dengannya, mungkin ada orang yang menggantikan posisinya, tetapi selamanya bayang itu akan tetap menjadi bayang. -pg. 63
Kita tidak akan pernah benar-benar berhenti mencintai seseorang. Kita hanya belajar hidup tanpa mereka. -pg. 63
Tidakkah cinta, pada satu titik akan berhenti? Akan ada suatu hari di mana kamu bangun, dan perasaan itu hilang begitu saja, membuatmu bertanya-tanya, apa yang sedang kamu lakukan selama ini? -pg. 66
Bukankah indah, jika kita hidup tanpa mimpi yang muluk-muluk? -pg. 76
Rasa kehilangan itu wajar. Tapi percaya deh, semuanya akan baik-baik aja. Suatu hari, lo akan terbangun dan ga merasakan apa-apa.Semua beban dari masa lalu lo, rasa sedih ini, puff! hilang begitu aja. Dan, saat itu lo akau lebih ikhlas menjalani semuanya karena lo udah menerima karena kenyataan tak bisa diubah. -pg. 136
Rasa kehilangan itu wajar. Tapi percaya deh, semuanya akan baik-baik aja. Suatu hari, lo akan terbangun dan ga merasakan apa-apa.Semua beban dari masa lalu lo, rasa sedih ini, puff! hilang begitu aja. Dan, saat itu lo akau lebih ikhlas menjalani semuanya karena lo udah menerima karena kenyataan tak bisa diubah. -pg. 136
Orang-orang yang memang sepatutnya dipertemukan, apa pun kondisinya, bagaimana pun caranya, pada akhirnya pasti akan bertemu juga. -pg. 156
Yang mana yang lebih baik -- pernah memiliki, lalu kehilangan atau tidak pernah memiliki sama sekali? -pg. 159
You should read this novel guys, for you, you, you "yang sering jadi korban php" :))
hihihi.